Jumat, 30 September 2016

Pengertian Tes Pengukuran Dan Evaluasi Penjas Terbaru 2016

Assalamaualaikum wr wb.
Selama datang kembali di SORY SPORT.
Kali ini pembahasan kita adalah tentang Tes Pengukuran dan Evaluasi yang di kutip dari bukunya Dr Saifuddin M.Pd dengan judul Tes Dan Pengukuran dalam pendidikan Jasmani dan Olahraga tahun cetakan 2007 dengan penerbit Media Cakrawala Utama Press : Malang: Indonesia dengan Nomor ISBN; 978-602-99976-7-5
http://blog-nya-newbie.blogspot.co.id/2016/04/pengertian-tes-pengukuran-dan-evaluasi.html


Conbrach (1960) mengemukakan tes adalah suatu proses yang sistematis untuk mengobservasi tingkah laku seseorang yang dideskripsikan dengan menggunakan skala berupa angka atau siteem dengan kategori tertentu. Brown F.G (1970) mengemukakan tes adalah suatu proses yang sistematis untuk mengobservasi tingkah laku suatu sampel atau individu. Jonhson & Nelson (1974) menyatakan tes adalah suatu bentuk pertanyaan atau pengukuran yang digunakan untuk menilai pengetahuan dan kemampuan usaha fisik. Kikendall (1980) mengemukakan tes adalah instrument yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang individu atau objek.

Jadi menurut parah ahli diatas Saifuddin (2007:1) berpendapat bahwa tes merupakan instrument atau alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi berupa pengetahuan atau keterampilan seseorang. Berdasarkan jenisnya tes dapat berupa tes tulis, tes lisan dan tes keterampilan.

Dalam dunia pendidikan khususnya mata pelajaran penjas, ada dua jenis tes yang sering digunakan yaitu Tes pengetahuan dan Tes Keterampilan.

Tes pengetahuan digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif, biasanya tes ini di berbentuk pertanyaan-pertanyaan. Tes pengetahuan ini dapat dilakukan secara tertulis (tes Tulis), maupun tes lisan. Sedangkan tes keterampilan dalam mata pelajaran penjas dapat dilakukan untuk mengukur tingkat keterampilan olahraga maupun tes kemampuan fisik berupa komponen kebugaran jasmani.

Contoh : tes cooper, tes asean Commite on the standardization of physical (ACSPFT), tes kebugaran jasmani Indonesia (TKJI) dll.

Pengetian Pengukuran.

Edwion & Brown (1957) mengemukakan pengukuran sebagai proses penentuan tingkat kuantitas dari sesuatu. Johnson & Nelson  (1974) mengemukakan pengukuran bertujuan membantu proses evaluasi dengan menggunakan berbagai teknik dan alat untuk mengumpulkan data. Mathews (1978) menyatakan pengukuran merupakan bagian dari evaluasi, melalui prosedur kuantitatif dengan menggunakan instrument tertentu. Menurut verducci (1980) pengukuran merupakan aspek kuantitatif untuk menentukan infromasi tentang sikap atau perlengkapan secara tepat. Kirkendall (1980) menyatakan pengukuran merupakan proses pengumpulan informasi. Arikunto (1991) membedakan antara mengukur, menilai dan mengevaluasi. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, pengukuran bersifat kuantitasif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk, penilaian bersifat kualitatif.

Jadi menurut parah ahli diatas Saifuddin (2007:2) berpendapat bahwa pengukuran merupakan bagian dari evaluasi yang menggunakan alat dan teknik tertentu untuk mengumpulkan informasi secara tepat dan benar. Ketepatan mendapat tekanan penting karena alat yang digunakan harus seuai dengan kondisi yang akan di ukur.

Pengertian Evaluasi

Edwin dan brown (19570 mengemukakanevaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau harga dari sesuatu. Johnson dan nelson (1974) menyatakan bahwa evaluasi lebih penting dari pengukuran, evaluasi berguna sebagai dasar untuk menilai berdasarkan data yang dikumpulkan melaui proses pengukuran. Mathwes (1978) menyatakan evaluasi mencakup pengambilan keputusan , penaksiran, penilaian, dan implementasi terhadap proses pendidikan secara keseluruhan. Menurut verducci (1980) evaluasi merupakan proses sistematis  untuk menentukan tingkat tercapainya suatu tujuan. Evaluasi menurut Kirkendall (1980) adalah suatu proses penentuan nilai atau pengumpulan data yang memiliki makna. Ratna sayekti (1988) menyatakan evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan seberapa jauh tujuan instruksional telah dicapai siswa.

Jadi menurut parah ahli diatas Saifuddin (2007:3) berpendapat bahwa evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan nilai berdasarkan data yang dikumpulkan melalui pengukuran. Proses pemberian nilai harus dilakukan secara obyektif, dan diusahakan unsure-unsur subjektif tidak masuk sebagai pertimbangan dalam penilaian. Dengan kata lain  dapat dinyatakan bahwa evaluasi meliputi kedua langkah didepan, yaitu mengukur dan menilai.

Itulah tadi penjelasan tentang bagaimana Tes Pengukuran dan Evaluasi dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga oleh Saifuddin.
Semoga bermanfaat bagi yang membutuhkannya.
Terimakasih ....... 


Load disqus comments

0 komentar